Senin, 18 Agustus 2008

PENDIDIKAN KAMPUS DI KAMPUS PENDIDIKAN

PENDIDIKAN KAMPUS DI KAMPUS PENDIDIKAN

Kampus Pendidikan merupakan sentra transformasi pendidikan di Indonesia. Para calon pengajar yang akan terjun di dunia pendidikan Indonesia akan dibentuk jiwa serta mentalnya menjadi pribadi unggul yang mampu menantang kecepatan kemajuan dan pertumbuhan teknologi dan informasi serta mengglobalnya ilmu pengetahuan dalam wadah kampus pendidikan. Supaya tidak ketinggalan, pemerintah melalui programnya dalam pendidikan nasional hendaknyalah mampu menciptakan kebijakan dan segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan akses supaya kampus pendidikan benar-benar esensial dengan peningkatan dan pertumbuhan negara Indonesia.

Yang lebih penting adalah pembenahan sistem pendidikan di kampus pendidikan. Dengan kata lain Pendidikan Kampus di Kampus Pendidikan harus direposisi dan mahasiswa yang mengalami transformasi di dalam kampus pendidikan harus benar-benar mampu menunjukkan eksistensinya tidak hanya di dalam kampus tetapi di dunia pendidikan dimana para mahasiswa tersebut akan menjadi penyokong dan pilar pendidikan di negara ini. Ironisnya, kampus pendidikan seolah-olah ogah membuat sistem pendidikan yang membuat para mahasiswanya berkompetisi satu sama lainya secara fair. Ini yang menjadi masalah besar. Dari tugas yang copy-paste sesama mahasiswa, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester yang menjadi semacam simbol karena tidak ketatnya pengawasan terhadap mahasiswa, lirik sana-lirik sana, adalah sebagian penyakit kronis yang menggerogoti mental para calon guru.

Para mahasiswa akan lulus dengan predikat “baik”, namun efek sampingan yang dibawanya benar-benar mengerikan. Sepele namun fatal. Mental seperti itu akan di bawa para guru ke sekolah-sekolah dan penerapannya seperti virus yang mewabah tanpa ampun. Banyak guru yang tidak menguasai bahan ajarnya dan ini bukan menjadi rahasia umum. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini sudah menjadi tradisi yang mengakar dengan kokohnya di Indonesia. Akan kemana negara ini, bila adat istiadat yang seperti ini selalu diwariskan ke generasi yang lebih muda? Kapan negara ini akan mampu bersaing dengan negara dunia ketiga semisal negara benua Afrika yang sudah lebih maju dari Indonesia.

Harus ada perombakan yang menyeluruh mengenai sistem Pendidikan Kampus di Kampus Pendidikan. Mahasiswa harus dibuat benar-benar mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya saat ini dan di masa depan. Kewajiban mahasiswa adalah berkarya sebagai mahasiswa dan bila menjadi guru dia harus berkarya dan memberikan sumbangsih yang memiliki makna bagi negara yang keropos ini. Kampus Pendidikan dengan segenap staff dan unsur yang ada didalamnya harus mampu membuat perencanaan program yang matang dan berorientasi pada perkembangan paradigma mahasiswa, serta harus diadakan evaluasi rutin yang mampu mengeliminasi penyimpangan dan timbulnya hal yang bersifat kontra konstruktif.

Bila pemerintah mampu menciptakan iklim pendidikan yang baik negara ini, sistem Pendidikan Kampus di Kampus Pendidikan dibenahi, maka guru yang merupakan output dari transformasi di kampus pendidikan akan memiliki kualitas nomor wahid. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini akan dihormati tidak hanya oleh negara tetangga tetapi menjadi mercu suar bagi negara lain dalam hal perkembangan teknologi, kemasyarakatan, hukum dan aspek lainnya. Kita tidak akan mengekspor barang mentah tetapi mengekspor barang jadi dengan kualitas Amerika Serikat dan kuantitas China. TKI dan TKW? Maaf negara ini hanya menyediakan tenaga kerja unggulan bukan tenaga kerja kasar. Ini bukan mimpi……………..

NAMA : DEDDY E Y S

PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER 2005

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

ALAMAT : Jalan Sutomo 3 No.12 A Jakarta Timur

NO ID :

1. KTP: 02.0112.301286.0001

2. No. Registrasi Mahasiswa: 8315052507

Nomor Telepon : 021-71148376

Komersialisasi Pendidikan Tingg

Komersialisasi Pendidikan Tinggi



Perguruan tinggi merupakan suatu wadah yang digunakan untuk Research & Development (R&D) serta arena penyemaian manusia baru untuk menghasilkan generasi yang memiliki kepribadian serta kompetensi keilmuan sesuai bidangnya. Secara umum dunia pendidikan memang belum pernah benar-benar menjadi wacana publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan, baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi perhatian.



Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar hadiah & gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PTS yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat.



Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Semoga masyarakat dan orang tua yang akan menyekolahkan putra putrinya tidak terjebak pada kondisi tersebut dan lebih bijak dalam memilih perguruan tinggi, sehingga putra-putrinya tidak terkesan asal kuliah.



Ditengah besarnya angka pengangguran di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 45 juta orang, langkah yang harus ditempuh adalah mencari pendidikan yang baik dan bermutu yang dibutuhkan pasar. Bukan hanya murah saja dan asal. Tidak dipungkiri lagi bahwa selama ini, dunia industri kesulitan mencari tenaga kerja dengan keahlian tertentu untuk mengisi kebutuhan pekerjaan. Bila membuka lowongan, yang melamar biasanya banyak, namun hanya beberapa yang lulus seleksi.



Pasalnya jarang ada calon pegawai lulusan perguruan tinggi atau sekolah, yang memiliki keahlian yang dibutuhkan, karena kebanyakan berkemampuan rata-rata untuk semua bidang. Jarang ada yang menguasai bidang-bidang yang spesifik. Hal ini tentunya menyulitkan pihak pencari kerja, karena harus mendidik calon karyawan dulu sebelum mulai bekerja.


Sebagian besar perguruan tinggi atau sekolah mendidik tenaga ahli madya (tamatan D.III) tetapi keahliannya tidak spesifik.


Lebih parah lagi, bahkan ada PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Ini adalah cermin dari proses PEMBODOHAN BANGSA bukan mencerdaskan BANGSA. Dalam hal ini semua pihak harus melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang baik & berkualitas. Kopertis, harus bersikap tegas menindak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melanggar dan mensosialisasikan aturan yang tak boleh dilanggar oleh PTS. Pengelola perguruan tinggi juga harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Kunci pengawasan itu ada secara bertahap di tangan Ketua Program Studi, Direktur, Dekan, Rektor dan Ketua Yayasan.



Selain itu pula, apa yang menjadi barometer yang menunjukkan eksistensi sebuah perguruan tinggi? Untuk saat ini opini publik dan beberapa kalangan masyarakat bahwa eksistensi sebuah Perguruan Tinggi dilihat dari kuantitas mahasiswanya bukan kualitasnnya. Nah ini jelas sudah terlihat faktanya bahwa pendidikan di Indonesia hanya menjadi komoditi bisnis semata.


Menatap masa depan berarti mempersiapkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap pembelajaran dan merupakan terapi kesehatan jiwa bagi anak bangsa, harapan kami semoga komersialisasi pendidikan tinggi tidak menjadi sebuah komoditi bisnis semata, akan tetapi menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global. mulailah dari diri sendiri untuk berbuat sesuatu guna menciptakan pendidikan kita bisa lebih baik dan berkualitas, karena ini akan menyangkut masa depan anak-anak kita dan Juga Bangsa Indonesia.

LESSON STUDY

PADA PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI INDONESIA

A. PENDAHULUAN

Dalam beberapa tahun terakhir ini kita sering mendengar kata lesson study, baik dalam tulisan maupun pembicaraan. Ada seminar atau workshop dengan tema khusus tentang lesson study, termasuk kegiatan kita dalam tiga hari ini di Yogyakarta (23-25 Agustus 2008). Lesson study terkadang dijadikan sebagai salah satu agenda acara (sesi) dalam suatu pelatihan yang diberikan kepada para guru atau kepala sekolah. Pada tanggal 7 dan 8 yang lalu (Agustus, 2008), ada suatu seminar yang diselenggarakan oleh ditjen PMPTK, yang diikuti oleh para kepala SD dan SMP dari berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu agenda acaranya ada sesi tentang lesson study.

Ada suatu kecenderungan bahwa masyarakat pendidikan di Indonesia mulai mencermati dan mempraktikkan lesson study. Ini adalah suatu kondisi yang mengembirakan karena menunjukkan adanya kepekaan dan semangat dari masyarakat pendidikan Indonesia untuk menelaah dan mencoba menerapkan sesuatu yang baru yang diperkirakan akan memberi dampak positif terhadap perbaikan mutu pembelajaran. Namun demikian, ada suatu kegelisahan dibalik kegembiraan tersebut. Pertama, persoalan pemahaman masyarakat pendidikan Indonesia terhadap konsep lesson study. Kedua, persoalan implementasi lesson study di lapangan.

Ada beberapa fakta yang patut dicermati terkait dengan pelaksanaan lesson study di Indonesia. Pertama, ada kasus dimana Lesson study disajikan dalam bentuk cermah tentang lesson study. Kedua, lesson study ditampilkan dalam bentuk pembahasan tentang model-model pembelajaran yang efektif. Ketiga, Lesson study disajikan dalam bentuk sharing pengamalan tentang pembelajaran yang sukses (best practice). Keempat, lesson study disajikan dalam bentuk latihan praktik mengajar dalam konteks simulasi (simulasi mengajar). Boleh jadi ada fakta lain yang berbeda tentang bagaimana lesson study dipahami dan diterapkan.

.

Berangkat dari fenomena di atas, ada dua masalah utama yang perlu dikaji. Pertama, bagaimana pemahaman kita tentang lesson study? Kedua, bagaimana pelaksanaan lesson study di Indonesia? Paper singkat ini akan mencoba menelaah kedua pertanyaan tersebut.

B. BAGAIMANA KAMI MEMAHAMI LESSON STUDT?

Berikut adalah pemahaman kami tentang lesson study yang diperoleh melalui berbagai tulisan maupun diskusi-diskusi. Ini bukan gambaran dari pemahaman kolektif masyarakat pendidikan Indonesia tentang lesson study, karena kami belum memiliki data emprik tentang bagaimana sesungguhnya para guru, kepala sekolah atau unsur-unsur lain dalam dunia pendidikan di Indonesia memahami lesson study.

Hakekat lesson study

Lesson study adalah studi atau pengkajian tentang pembelajaran. Dalam lesson study seseorang belajar atau berlatih tentang bagaimana mengajar. Lesson study adalah suatu proses penelaahan atau pembelajaran melalui latihan dan praktik tentang bagaimana mengelola pembelajaran yang baik. Tujuannya adalah untuk menemukan cara, alat atau hal-hal baru yang dapat berdampak positif terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dengan demikian tujuan akhir dari lesson study adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran.

Sebagai suatu kajian (study), maka lesson study harus dijalankan melalui suatu proses atau langkah kerja yang sistematis. Oleh karena itu lesson study mensyaratkan ada tiga langkah pokok yang harus dilaksanakan yaitu (1) penyusunan rencana pembelajaran (2) melaksanakan praktik pembelajaran, (3) evaluasi dan tindak lanjut. Lesson study adalah proses penalaahan untuk mencermati dan menemukan sesuatu untuk tujuan memperbaiki mutu pembelajaran. Oleh karena itu, dalam lesson study perlu ada pengamat yang berperan untuk mencermati atau mencatat berbagai fenomena pembelajaran yang terjadi. Hasil pengamatan ini akan menjadi data atau bahan diskusi dan masukan untuk perbaikan mutu pembelajaran.

Lesson study adalah penelaahan tentang proses belajar mengajar. Oleh karena itu program ini harus dijalankan melalui latihan dan praktik mengenai proses tersebut. Seorang guru yang menjalani lesson study harus menjalani latihan dengan cara praktik langsung. Dimulai dengan menyusun rencana pembelajaran, kemudian mempraktikaan atau melaksanakan pembelajaran, dan terakhir diadakan evaluasi dan feedback oleh para pengamat yang telah ditetapkan sebelumnya.

Karakteristik lesson study

Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa karakteristik utama yang menandai lesson study:

§ Lesson study bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, sehingga dapat memperbaiki mutu pembelajaran.

§ lesson study mencoba memikirkan dan menerapkan cara, alat atau hal baru (inovatif) dalam pembelajaran yang diperkirakan akan memberi dampak positif terhadap perbaikan mutu pembelajaran.

§ Lesson study dilakukan melalui latihan praktik mengajar, bukan berupa ceramah. Pembahasan konsep mungkin diperlukan sebagai pengantar untuk memahami hakekat lesson study. Sebagian besar waktu digunakan untuk berlatih merancang dan melaksanakan pembelajaran serta penalaahan terhadap proses untuk tujuan perbaikan.

§ Lesson study harus melibatkan sejumlah pengamat yang akan berperan untuk mencatat dan memberikan feedback. Sangat disarankan jika pengamat lebih dari satu orang yang berasal dari berbagai unsur. Misalnya ada pengamat dari koleha kerja, akademisi, kepala sekolah, pengawas dan lain-lain. Dengan demikian, diharapkan akan ada masukan yang komprehensif untuk perbaikan pembelajaran yang mewakili berbagai perspektif.

§ Lesson study dilaksanakan melalui tiga langkah utama yaitu menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan terakhir evaluasi. Penyusunan rencana pembelajaran dilakukan bersama antara guru dengan pihak-pihak lainnya yang terlibat atau bekerja sama dalam program lesson study. Rencana pembelajaran disusun dengan menyertakan unsur-unsur inovatif yang akan dicobakan dalam pembelajaran. Rencana pebelajaran yang telah disusun kemudian dilaksanakan oleh seseorang yang telah ditunjuk atau disepakati, sedangkan lainnya bertindak sebagai pengamat. Setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran para pengamat menyampaikan hasil amatannya (evaluasi) dan komentar terhadap pelaksanaan pembelajaran. Komentar biasanya tidak berupa kritik atau menunjukkan kelemahan, tetapi lebih bersifat positif dan penguatan terhadap aspek-aspek yang positif.

§ Lesson study seyogyanya dilakukan secara berkelanjutan dan terprogram secara sistematik sebagai bagian dari strategi pengembangan kompetensi dan profesi guru.

Lesson study Dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Lesson study adalah konsep umum dalam dunia pendidikan. Dia merupakan program atau strategi yang dapat diterapkan dalam berbagai jenis dan level pendidikan. Lesson study dapat digunakan oleh guru-guru di sekolah reguler dan juga oleh guru-guru yang memberi layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, secara umum tidak ada perbedaan antara lesson study dalam dunia pendidikan umum dengan lesson study pada pendidikan anak berkebutuhan khusus, dalam hal hakekat, prinsip kerja dan tujuan. Yang membedakan di antara kedua jenis pendidikan itu adalah dalam hal substansi (isi) dan subjek didik.

Substansi berkaitan dengan isi yang akan dicoba diterapkan dalam lesson study, misalnya menyangkut penggunaan metode pembelajaran, media pembelajaran, teknis evaluasi, pengelolaan prilaku, pengelolaan kelas, teknik pemberian penguatan, penataan lingkungan belajar, pengelolaan waktu belajar dan lain-lain. Penggunaan metode demonstrasi pada anak-anak yang mengalami gangguan intelektual misalnya akan berbeda karakteristiknya dengan metode demonstrasi pada anak-anak di sekolah reguler. Media pembelajaran yang dikembangkan atau diparktikkan dalam lesson study anak berkebutuhan khusus akan sangat berbeda dengan yang dikembangkan pada pembelajaran reguler. Demikian juga dengan teknik evaluasi, atau teknik-teknik khusus dalam pengelolaan prilaku siswa.

Subjek didik berkaitan dengan siswa yang menjadi sasaran dalam layanan pendidikan. Perbedaan subjek didik akan berdampak terhadap perbedaan dalam hal substansi yang dikembangkan atau diprogramkan dalam lesson study. Perbedaan subjek didik bukan saja terjadi antara pendidikan umum dengan pendidikan anak berkebutuhan khusus, tetapi juga terdapat perbedaan di dalam pendidikan khusus itu sendiri. Kita tahu bahwa ada keragaman subjek didik dalam dunia pendidikan khusus. Ada mereka yang mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, intelektual, prilaku dan emosi. Jenis-jenis hambatan tersebut memberi konsekuensi terhadap perbedaan substansi program yang dikembangkan dalam lesson study. Jika penggunaan metode demonstrasi adalah berbeda antara siswa di sekolah reguler dengan siswa berkebutuhan khusus, maka juga akan ada perbedaan antara penggunaan metode tersebut antara anak yang mengalami gangguan penglihatan dengan yang mengalami gangguan pendengaran. Paper ini tidak akan membahas secara teknis bagaimana substansi program lesson study bagi anak berkebutuhan khusus, karena ada sesi khusus yang membahas itu.

C. LESSON STUDY DI INDONESIA

Dalam pengamatan kami, Istilah LS belum dikenal secara luas dalam dunia pendidikan di Indonesia, baik di kalangan para guru maupun pejabat dalam lingkungan pendidikan. Hanya sedikit orang atau kelompok orang yang sudah familiar dan memahami istilah ini, khususnya mereka yang pernah belajar atau berinteraksi dengan dunia pendidikan di jepang. Demikian hal ini terjadi karena dalam pemahaman kami, istilah ini muncul dan berkembang di negera tersebut walaupun muncul dengan menggunakan bahasa inggris yaitu lesson study.

Belum familiar tidak berarti tidak ada sama sekali. Saya katakan sekali lagi bahwa teman-teman yang banyak berinteraksi dengan dunia pendidikan di jepang atau telah belajar di negeri tersebut baik program graduated maupun non-graduated telah mencoba menerapkan dan mensosialisasikan lesson study dalam praktik pendidikan di Indonesia. Dan saat ini, lesson study secara perlahan mulai banyak dilirik dan dipraktikkan sebagai suatu strategi dalam pembinaan dan pengembangan kompetensi mengajar bagi para guru.

Lesson study mulai digandrungi.

Ada sejumlah fakta yang dapat kami tunjukkan tentang adanya trend penggunaan lesson study dalam upaya peningkatan kemampuan mengajar di kalangan para guru dan tenaga kependidikan, sebagai berikut:

§ Dalam sebuah seminar dan workshop nasional yang diikuti oleh para kepala sekolah SD dan SMP dari berbagai wilayah di Indonesia, ada salah satu agenda acaranya yang diberi judul lesson study. Seminar ini diadakan pada tanggal 7 dan 8 Agustus yang lalu (2008), di bawah tanggung tanggung jawab Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK). Yang menarik adalah bahwa pembicara dalam sesi tersebut adalah satu orang ahli dari jepang dan seorang praktisi pendidikan dari Indonesia.

§ Lesson study telah dimasukkan menjadi salah satu sesi/agenda tetap dalam kegiatan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). PLPG adalah pendidikan dan latihan profesi yang diberikan kepada para guru yang tidak lulus dalam proses sertifikasi melalui portopolio. Dalam tiga tahap PLPG yang dilaksanakan sejak akhir 2007 sampai dengan pertengahan 2008, peserta disuguhkan pada materi lesson study yang diadakan di bagian akhir PLPG. Porsinya cukup besar, mencapai 2 hari dari kurang lebih 9 hari pelatihan.

§ Workshop kali ini (Yogyakarta), dan sejumlah workshop sejenisnya pada tahun-tahun sebelumnya (di Bandung, Surabaya, Solo, dll.) telah menunjukkan bukti tentang kesungguhan dan trend penggunaan lesson study dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya sebagai media dalam meningkatkan kinerja mengajar di kalangan para guru pendidikan khusus.

§ Ada satu fakta lain tentang bagaimana lesson study kini telah mulai dikenal dan diminati di berbagai kalangan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pada pertengahan Juni tahun ini (2008) kami diundang dalam suatu seminar yang diadakan oleh salah satu lembaga pendidikan swasta untuk berbicara tentang lesson study. Sempat terpikir saat itu bahwa darimana mereka kenal lesson study dan apa yang mereka pikirkan tentang istilah tersebut.

Saya berpikir bahwa banyak kegiatan-kegiatan lesson study lainnya yang dilaksanakan di Indonesia yang luput dari pengamatan. Fakta yang terungkap di atas bagi saya telah cukup menjadi bukti bahwa lesson study kini mulai diperhatikan dan dilaksanakan sebagai cara dan upaya dalam peningkatan kompetensi mengajar.

Apa yang dilakukan dalam lesson study di Indonesia?

Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan dalam lesson study di Indonesia? Ini penting dicermati untuk membuktikan apakah substansi lesson study yang dilakukan di Indonesia sama dengan konsep yang sebenarnya yang dipahami di negeri asalnya? Saya tidak bisa menunjukkan data yang pasti dan akurat dan saya pikir ini perlu pengkajian empiris yang cermat. Sehingga kita dapat mengatakan bahwa pemahaman dan penerapan lesson study di Indonesia telah benar secara konsep maupun implementasinya.

Dari sejumlah kegiatan lesson study yang teramati, ada beberapa kecenderungan yang terjadi. Pertama, lesson study disajikan dalam bentuk ceramah atau pembahasan tentang lesson study. Kedua, lesson study disajikan dalam bentuk pembahasan dan pertunjukkan tentang suatu model pembelajaran yang dianggap inovatif dan efektif. Jadi semacam memperkenalkan suatu model pembelajaran baru yang memiliki sejumlah keunggulan. Ketiga, lesson study disajikan dalam bentuk latihan praktik mengajar dalam setting mikro dan simulasi. Jadi para peserta diharuskan dan dibimbing untuk melaksanakan latihan praktik mengajar. Kegiatannya dimulai dengan penyusunan rencana mengajar, kemudian melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan terakhir diadakan evaluasi dan feedback untuk memperoleh informasi dalam rangka perbaikan.

Apakah lesson study sesuatu yang baru?

Pertanyaannya adalah apakah sebelum ini, dunia pendidikan di Indonesia tidak mengenal dan tidak melaksanakan lesson study? Dalam pengamatan kami, Istilah lesson study merupakan sesuatu yang relatif baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, tetapi aktivitas yang mirip dengan lesson study telah lama dan banyak dilakukan oleh para guru di Indonesia. Misalnya kita telah lama mengenal konsep supervisi klinis, micro teaching, pembelajaran simulatif, action research dan lain-lain. Konsep tersebut mungkin tidak sama persis dengan lesson study tetapi memiliki kesamaan dalam hal misi dan tujuan yang hendak dicapai yaitu meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar. Supervisi klinis bahkan bukan saja memiliki kesamaan dalam tujuan tetapi juga dalam prosesnya. Di sisi lain, action research yang sekarang sedang trend dan dipromosikan di kalangan para guru juga memiliki tujuan yang kurang lebih sama dengan lesson study yaitu memperbaiki kinerja proses pembelajaran.

Lesson study dan supervisi klinis

Supervisi klinis adalah upaya pembinaan dan pengembangan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran. Proses ini biasanya diletakkan dalam konteks supervisi, yang dilakukan oleh para pengawas, kepala sekolah, dosen pembimbing atau pihak lainnya yang memiliki fungsi untuk membina dan mengembangkan skill mengajar bagi para guru atau calon guru. Supervisi klinis bukan proses supervisi dalam arti pengawasan tetapi lebih merupakan pendekatan atau cara dalam proses pembinaan dan pengembangan kompetensi guru dalam mengajar.

Supervisi klinis memiliki beberapa karakteristik utama sebagai berikut:

§ Dalam supervisi klinis, seorang guru atau calon guru melakukan praktik mengajar.

§ Ada satu atau beberapa orang yang bertugas sebagai pengamat yang akan memberikan komentar, feedback atau masukan terhadap praktik mengajar yang dilaksanakan oleh guru.

§ Setelah praktik mengajarkan selesai dijalankan, guru beserta para pengamat berdiskusi untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap berbagai fenomena mengajar yang terjadi.

§ Dalam supervisi klinis pengamat dan guru harus diposisikan secara setara, sehingga hubungan keduanya harus merupakan partner, atau koleha.

§ Dalam supervisi klinis harus dihindari komentar oleh pengamat yang sifatnya kritik atau menunjukkan kelemahan, tetapi lebih mendeskripsikan fakta yang terjadi selama praktik. Kemudian biarkan terjadi proses refleksi oleh guru terhadap dirinya sendiri.

§ Tujuan akhir dari supervisi klinis adalah guru menyadari tentang kekurangan dan kekuatannya dalam mengajar (diagnosis), kemudian tahu dan mampu untuk melakukan perbaikan dalam kinerja mengajarnya.

Supervisi klinis di awali dengan pembuatan rencana mengajar oleh guru atau calon guru. Kemudian melaksanakan praktik mengajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Seorang atau beberapa orang ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar sebagai pengamat. Para akhir kegiatan dilakukan diskusi untuk evaluasi dan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dijalankan.

Konsep dan praktik supervisi klinis telah lama dikenal, walaupun boleh jadi dalam pelaksanaannya terjadi pasang surut. Kita tidak memiliki data yang pasti tentang seberapa banyak konsep ini dijalankan. Pengalaman menunjukkan bahwa penerapan konsep-konsep inivatif di Indonesia, termasuk supervisi klinis, sering kali banyak dipengaruhi oleh kebijakan atau trend kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Ketika pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan banyak diilhami oleh orang-orang yang paham dan meyakini suatu konsep, maka konsep itu yang akan mewarnai kebijakan dan banyak dipraktikan di lapangan. Bahkan tidak jarang terjadi bahwa kebijakan baru muncul dan diperkenalkan kepada para guru, padahal sesungguhnya itu bukan sesuatu yang baru, hanya saja muncul dengan istilah yang berbeda.

Dalam pengamatan kami, banyak pangawas yang telah mengenal supervisi klinis dan menjalankannya dalam rangka pembinaan dan pengembangan skill guru dalam mengajar. Di perguruan tinggi yang mencetak calon guru, konsep ini juga telah lama dikenal dan dijalankan sebagai suatu pendekatan atau cara dalam pembinaan kompetensi mengajar bagi para mahasiswa. Di lingkungan kampus, supervisi klinis dilaksanakan dalam praktik micro teaching dan juga pada waktu praktik pengalaman lapangan (PPL) di sekolah.

Lesson study dan micro teaching

Micro teaching adalah proses latihan atau belajar tentang bagaimana mengajar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengembangkan kompetensi mengajar pada guru atau calon guru. Dilihat dari asal katanya, micro berarti kecil (mini) sedangkan teaching berarti mengajar atau pengajaran. Dengan demikian, micro teaching adalah proses latihan mengajar yang dilakukan dalam konteks pembelajaran yang mini dalam arti tidak utuh atau menyeluruh sebagaimana proses pembelajaran yang sesungguhnya. Lebih lanjut, ada beberapa karakteristik utama yang menandai micro teaching, di antaranya adalah:

§ Micro teaching adalah latihan praktik mengajar. Artinya, seseorang (guru atau calon guru) berlatih untuk tampil mengajar dalam suatu situasi pembelajaran yang sengaja diciptakan.

§ Siswa/peserta didik yang dijadikan subjek dalam pembelajaran tersebut biasanya berjumlah relatif kecil (sedikit), mungkin antara 5 hingga 15 orang.

§ Siswa yang dijadikan subjek dalam pembelajaran, bisa siswa yang sesungguhnya (murid sekolah) atau teman sejawat. Jika yang dijadikan murid adalah teman sejawat, maka kita mengenalnya dengan istilah peer teaching. Jika situasi yang melatari latihan praktik mengajar tersebut bukan situasi pembelajaran yang sebenarnya, maka kita menyebutnya dengan istilah simulasi mengajar.

§ Materi atau kemampuan yang dilatihkan dalam micro teaching biasanya dibatasi pada satu, dua atau beberapa kompetensi dasar dalam mengajar. Misalnya seseorang hanya berlatih praktik bagaimana cara membuka pelajaran, atau berlatih cara memotivasi siswa, berlatih cara bertanya, berlatih menggunakan suatu metode tertentu, berlatih menutup pelajaran dan lain-lain. Makna micro (dalam micro teaching) itu boleh jadi menunjuk kepada kondisi ini, dan atau karena setting kelasnya yang kecil.

§ Ada satu atau beberapa orang yang bertindak sebagai pengamat yang berfungsi untuk memberikan evaluasi, feedback, atau masukan dalam rangka pengembangan kompetensi mengajar.

§ Pengamatan adakalanya dilakukan dengan rekaman video, sehingga pada akhir kegiatan dapat diputar ulang untuk melakukan evaluasi dan refleksi.

Kegiatan micro teaching diawali dengan pembuatan rencana pembelajaran oleh guru atau calon guru yang akan berlatih. Dalam rencana pembelajaran tersebut ditetapkan materi yang akan diajarkan, fokus keterampilan mengajar yang akan dilatihkan, waktu, media, seting kelas dan lainnya. Rencana pembelajaran yang telah disusun selanjutnya dipraktikan dalam seting pembelajaran micro yang telah disiapkan. Pada akhir kegiatan, pengamat/pembimbing mencoba menyajikan hasil amatannya, kemudian dilakukan evaluasi dan refleksi bersama, terhadap proses pembelajaran yang telah dijalankan. Sangat disarankan, jika dalam evaluasi dan refleksi ini hasil rekaman video diputar ulang kemudian dikomentari bersama. Melalui proses refleksi, subjek yang berlatih dibimbing untuk dapat menemukan sisi-sisi yang positif dan bagian-bagian yang belum optimal dalam praktik pembelajaran yang telah dilakukannya, untuk kemudian dilakukan perbaikan dan peningkatan.

Tujuan akhir dari kegiatan micro teaching adalah terbangunnya skill atau kompetensi mengajar pada guru atau calon guru. Bagi calon guru ini adalah proses pembentukan kompetensi mengajar, sedangkan bagi para guru proses ini merupakan media untuk memperbaiki atau meningkatkan kompetensi mengajar.

Menilik karakteristinya, baik dalam hal proses, materi maupun tujuannya, maka saya dapat mengatakan bahwa micro teaching memiliki kemiripan dengan lesson study, walaupun tidak sama persis. Lesson study adalah proses belajar atau berlatih tentang bagaimana mengajar. Lesson study diawali dengan penyusunan rencana mengajar, kemudian praktik mengajar dan diakhiri dengan evaluasi. Lesson study melibatkan sejumlah orang, yang berfungsi sebagai partner dalam merancang program, sekaligus juga pengamat yang akan memberikan feedback, komentar, dan masukan. Tujuan akhir dari lesson study adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja mengajar di kalangan para guru. Dari sini, kita dapat melihat bagian-bagian yang sama dan bagian-bagian yang berbeda antara micro teaching dengan lesson study.

Lesson study dan action research

Pernahkan anda melakukan penelitian tindakan (action research) atau penelitian tindakan yang dilakukan dalam setting pembelajaran di kelas (classroom action research). Atau mungkin menjadi pembimbing atau kolaborator dalam suatu penelitian tindakan kelas. Para guru atau mahasiswa di perguruan tinggi keguruan banyak yang melakukan action research.

Kalau kita cermati karakteristik penelitian tindakan kelas, maka kita akan menemukan sejumlah hal yang sama dengan lesson study atau paling tidak ada hubungan yang sangat erat di antara kedua konsep tersebut. Misalnya, kita telah maklum bahwa penelitian tindakan kelas di antaranya memiliki karakteristik utama sebagai berikut:

§ Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam konteks pembelajaran, dan dilakukan untuk tujuan perbaikan mutu pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk membuktikan, menemukan atau mengembangkan cara atau hal-hal baru dalam pembelajaran yang dianggap akan lebih efektif dan efisien.

§ Penelitian tindakan kelas dijalankan dalam sejumlah siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat kegiatan utama yaitu (1) penyusunan rencana tindakan (2) melaksanakan tindakan (3) pengamatan dan (4) refleksi.

Yang menarik dan perlu dicermati dalam hal ini adalah adanya empat langkah kegiatan yang menjadi ciri utama penelitian tindakan kelas yakni penyusunan rencana tindakan, melaksanakan tindakan, pengamatan terhadap dampak yang terjadi dan diakhiri dengan kegiatan refleksi. Jika seorang guru (peneliti) telah melaksanakan empat kegiatan tersebut, maka inilah yang disebut sebagai satu siklus, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dalam beberapa pertemuan. Jika sampai dengan satu siklus belum terlihat ada perubahan atau dampak yang berarti, maka si peneliti dapat melanjutkannya ke siklus kedua, dengan langkah kegiatan yang sama seperti pada siklus pertama. Demikian seterusnya sampai tampak ada hasil atau perubahan yang signifikan, sehingga si peneliti dapat memastikan tentang efektifitas dari cara atau alat yang dicobakannya.

Coba bandingkan tujuan dan langkah-langkah kerja penelitian tindakan kelas dengan lesson study. Keduanya sama-sama bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Keduanya memiliki sifat atau kerangka kerja yang mirip, yaitu diawali dengan penyusunan rencana, pelaksanaan pembelajaran (tindakan) dan diakhiri dengan proses evaluasi dan refleksi. Kita mungkin dapat mengatakan bahwa dilihat dari tujuan dan sifat kerjanya, penelitian tindakan kelas hakekatnya sama dengan lesson study.

Namun demikian, kita tidak menutup terhadap wacana yang membedakan antara lesson study dengan penelitian tindakan kelas. Pertama, lesson study merupakan upaya perbaikan mutu pembelajaran yang dilaksanakan dalam suatu setting yang informal dalam arti tidak terikat oleh kaidah-kaidah penelitian yang ketat, sedangkan penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan penelitian, sehingga terikat oleh kaidah-kaidah metode penelitian. Kedua, Lesson study lebih dilihat pada substansinya yaitu perbaikan mutu pembelajaran dengan mencoba menerapkan sesuatu yang baru dalam pembelajaran, sedangkan penelitian tindakan kelas lebih dilihat sebagai wahana atau metodenya (metode penelitian). Sehingga dari perspektif ini kita mengatakan bahwa lesson study dengan penelitian tindakan kelas adalah dua hal yang dapat dipadukan, yakni kita dapat melaksanakan lesson study dalam konteks penelitian tindakan kelas.

D. SARAN UNTUK PENGEMBANGAN LESSON STUDY DI INDONESIA

Saya berfikir bahwa lesson study merupakan hal yang baik dan penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran di berbagai jenis dan level pendidikan. Lesson study merupakan cara dimana para guru dapat berlatih dan belajar untuk memperbaiki kemampuannya dalam mengajar. Saya bergembira bahwa saat ini ada kecenderungan dalam pendidikan di Indonesia untuk meneraplan lesson study sebagai cara dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Namun demikian, kita melihat ada sejumlah persoalan yang dapat menghambat efektivitas pelaksanaan lesson study di Indonesia, di antaranya adalah masalah pemahaman dan penerapan yang benar sesuai dengan konsep dan misi dari lesson study itu sendiri. Ini penting karena ketika lesson study dipahami dan dimplementasikan secara keliru, misalnya lesson study disajikan dalam bentuk ceramah tentang lesson study, maka efektivitas dan nilai-nilai positif dari lesson study tidak pernah akan tercapai. Dengan kata lain perbaikan mutu pembelajaran tidak pernah melalui lesson study tidak pernah kunjung tiba.

Di sisi lain, kita mencatat ada sejumlah potensi dan peluang di Indonesia yang memungkinkan lesson study dapat mencapai hasil yang maksimum, misalnya dukungan pejabat di lingkungan pendidikan yang positif terhadap konsep lesson study, keberadaan kelompok kerja guru (KKG) yang telah berfungsi lama sebagai wadah pengembangan guru. Oleh karena itu, saya ajukan sejumlah gagasan yang dapat dipertimbangan untuk meningkatkan optimalisasi pelaksanaan lesson study di Indonesia, di antaranya sbb.:

Lesson study bukan ceramah tentang lesson study

Harus dicermati betul untuk dihindari bahwa lesson study bukan ceramah tentang lesson study. Lesson study adalah belajar melalui latihan praktik mengajar untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Penjelasan tentang konsep lesson study tetap diperlukan sebagai pengantar untuk memahami hakekat dan tujuan dari lesson study. Selanjutnya sebagian besar waktu digunakan untuk merancang rencana pembelajaran, melaksanakan praktik mengajar dan evaluasi/refleksi untuk menemukan nilai-nilai yang akan dijadikan bahan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Peran pengamat sangat penting, karena dia harus mampu memahami dan mengamati peristiwa pembelajaran yang terjadi, dan selanjutnya mampu memberikan feedback yang positif dan konstruktif. Oleh karena perlu dicari dan disiapkan pihak-pihak yang kompeten untuk melakukannya. Kepala sekolah, pengawas, koleha dan akademisi merupakan pihak-pihak yang penting untuk dilibatkan dalam lesson study. Oleh karena itu perlu persiapan dan kordinasi yang baik supaya keberadaan dan peran pengamat benar-benar optimal.

Lesson study dan pengawas sekolah

Sistem pendidikan di Indonesia telah memiliki aturan dan mekanisme pengawasan yang cukup baik. Pemerintah telah menunjuk sejumlah orang yang ditugaskan khusus sebagai pengawas. Fungsi mereka adalah melakukan pengawasan, pembinaan dan pengembangan terhadap kinerja mengajar para guru. Oleh karena itu, saya melihat ini peluang yang sangat strategis untuk menerapkan lesson study sebagai strategi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di kalangan para guru. Pengawas sekolah harus diberi kesempatan untuk memahami dan mempraktikan lesson study secara memadai. Kemudian dia harus menerapkannya kepada para guru sebagai bagian dari tugasnya dalam membina dan meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Saya pikir, ini saatnya bagi para pengawas untuk merubah paradigma dari pengawasan yang bersifat teori dan konsep kepada model pembinaan yang konkrit melalui latihan praktik mengajar (lesson study). Upaya ini perlu disinergikan dan dikordinasikan dengan kepada sekolah karena para guru berada dalam lingkup tugas dan kewenangan kepala sekolah. Selain itu, kepala sekolah juga memiliki fungsi pengawasan dan pembinaan bagi para guru.

Lesson study dan KKG/MGMP

KKG adalah singkatan dari Kelompok Kerja Guru. Ini merupakan wadah dimana para guru di tingkat sekolah dasar berkumpul, berdiskusi dan bekerja untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar. Wadah ini telah lama hadir dan telah menjadi tempat yang kondusif bagi para guru untuk belajar. Salah satu karakteristik penting dari wadah ini adalah “dari guru, oleh guru dan untuk guru” Oleh karena itu, wadah ini akan menjadi media yang sangat strategis untuk mengembangkan lesson study sebagai cara dalam meningkatkan kompetensi guru. Pelatihan, seminar atau penataran yang bersifat teori harus secara bertahap dikurangi porsinya, kemudian diarahkan kepada bentuk lesson study. Guru-guru dalam wadah tersebut dikondisikan untuk belajar memikirkan inovasi dalam pembelajaran, kemudian membicarakan dan merancangnya secara bersama, setelah itu mencoba mempraktikannya dan kemudian mengevaluasinya bersama, sampai menemukan suatu model inovatif yang akan dimanfaatkan bersama oleh para guru. Saya pikir ini akan menjadi cara yang efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Cara seperti ini juga dapat diberlakukan dalam wadah MGMP. MGMP merupakan singkatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Ini merupakan wadah sejenis KKG tetapi untuk guru-guru pada tingkat SMP dan SMA.

Lesson study dalam penataran guru

Saya pikir penting untuk dipertimbangkan bahwa dalam setiap penataran atau pelatihan yang diperuntukkan bagi guru dalam rangka peningkatan kompetensi, dimasukan sesi tentang lesson study. Para guru dibimbing atau didampingi untuk berdiskusi dalam memikirkan berbagai inovasi dalam pembelajaran. Kemudian diminta untuk menuangkan dalam sebuah rencana pembelajaran. Setelah itu dicoba diprakatikan dan terakhir dibahas kembali secara bersama untuk menemukan hal-hal yang dapat digunakan untuk memperbaiki mutu pembelajaran.

Atau, penting untuk dipertimbangkan bahwa pelatihan-pelatihan yang selama ini diadakan untuk peningkatan mutu pembelajaran diselenggarakan dalam bentuk lesson study. Penataran atau pelatihan tidak lagi berupa ceramah atau pembahasan konsep tetapi sudah langsung kepala latihan dan praktik pembelajaran melalui prinsip-prinsip kerja lesson study.

Lesson study dalam pendidikan prajabatan

Saya pikir lesson study bukan hanya diperuntukan bagi para guru, tetapi juga dapat dilakukan untuk pembinaan dan pengembangan kompetensi mengajar bagi para calon guru (preservice training). Secara hakiki sebenarnya ini sudah dijalankan yaitu melalui program micro teaching dan praktik pengalaman lapangan (PPL). Saya pikir konsep-konsep atau nilai dalam lesson study perlu dipadukan ke dalam program micro teaching dan PPL, sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal bagi pembinaan kompetensi mengajar calon guru.

Sabtu, 09 Agustus 2008

Translator XP


INFO DAN PEMESANAN :
DEDDY (021-32499305 DAN 081388499633)

Translator XP Enterprise
adalah software penerjemah kalimat dua arah dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya.

Translator XP
diprogram untuk melakukan penerjemahan kalimat secara analisis kata per kata dengan mencoba mendekati kaidah aturan bahasa yang sebenarnya. Translator XP akan mengecek hubungan jenis kata antara kata-kata yang berdekatan. Karena itu pada setiap databasenya, setiap kata selalu diakhiri dengan tanda (b), (k), (v), (t), (g) atau (s) yang sebenarnya menjelaskan jenis kata yang bersangkutan (kata benda, kata keterangan, kata kerja, kata penunjuk, kata ganti atau kata sifat).

Translator XP Enterprise mampu membedakan 5 tenses utama yang sering digunakan seperti Present, Present Perfect, Past, Future dan Present Continous, baik untuk kalimat aktif maupun pasif untuk pola positif, negatif dan interogatif.

Translator XP juga mendukung alternatif arti, pengecekan idiom dan spesifikasi bahasa (misalnya bahasa Inggris untuk komputer, bahasa Inggris untuk teknik, dll)
Translator XP juga menyediakan beberapa fasilitas yang bersifat pendidikan, yang kami peruntukkan bagi Anda yang ingin mempelajari bahasa Inggris secara lebih mendalam. Fasilitas itu misalnya Kamus yang bisa ditambahkan contoh kalimatnya, Games , dan Text to Voice Converter

Fitur-fitur penting:

1. Tingkat akurasi yang tinggi pada saat penerjemahan kalimat
2. Kecepatan terjemahan mencapai 800 karakter/detik
3. Built in grammar (tenses, kalimat aktif/pasif, gerund, kalimat tanya, dll)
4. Support idiom (hingga 4 tingkat)
5. Ada database frase untuk penerjemahan per frase
6. Terjemahan dua arah (Bahasa Inggris-Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris)
7. Ada kamus kata untuk pencarian kata secara cepat. Juga disertai contoh kalimat
8. Ada menu text to voice converter
9. Support penerjemahan bahasa inggris dengan spesifikasi khusus misalnya Inggris untuk komputer, Inggris untuk teknik, dll
10. Ada games edukasi

Jenis Kata
Jenis kata merupakan komponen yang paling penting pada Translator XP. Jika Anda ingin menambahkan kata baru ke dalam database, Anda harus memilih jenis kata yang disediakan Translator XP.

Jenis-jenis kata itu adalah
1. Kata keterangan (simbolnya k) :
Contohnya now, yesterday, ago, sekarang, tadi, kemarin, nanti, besok
2. Kata penunjuk (simbolnya t)
Contohnya this, that, those, these, ini, itu
3. Kata benda (simbolnya b)
Contohnya dog, cat, chair, kucing, anjing, meja
4. Kata kerja (simbolnya v)
Contohnya eat, go, come, makan, pergi, datang
5. Kata sifat (simbolnya s)
Contohnya white, red, new, dangerous, putih, berbahaya, baru
6. Kata ganti (simbolnya g)
Contohnya we, you, i, he, kami, kamu, saya, dia
Pemilihan jenis kata yang tepat menentukan keakuratan terjemahan.

Sebagai panduan, berikut ini adalah pola hubungan jenis kata dalam Translator XP yang terjadi pembalikan posisi

1. Untuk bahasa Indonesia-Inggris

* Kata benda-kata benda : lemari besi = iron cupboard
* Kata benda-kata penunjuk: lemari ini=this cupboard
* Kata benda-kata sifat: lemari baru=new cupboard
* Kata benda-kata ganti : lemari saya=my cupboard
* Kata sifat-kata sifat: merah putih=white red

Untuk hubungan jenis kata yang lain posisinya tetap
2. Untuk bahasa Inggris-Indonesia

* Kata benda-kata benda : friend house =rumah teman
* Kata sifat-kata benda: new house=rumah baru
* Kata sifat-kata sifat: white red=merah putih
* Kata penunjuk-kata benda: this house=rumah ini

Untuk hubungan jenis kata yang lain posisinya tetap

Akurasi Hasil
Akurasi hasil penerjemahan Translator XP dapat Anda atur sesuai dengan keinginan Anda. Anda tinggal meng-klik Menu Tool ? Option ? Konversi.

1. Pilihlah Akurasi terjemahan Optimal atau Akurasi terjemahan Normal.
2. Pilihlah Terjemahkan sesuai urutan kata atau Terjemahkan mendekati kaidah bahasa asli
3. Centanglah pilihan Cek idiom jika diperlukan
4. Centanglah pilihan Cek frase jika diperlukan

Tambah kata
Jika Anda ingin menambahkan kata baru ke dalam database. Silahkan klik menu Translator ? Database ? Tambah Kata. Setelah itu ketik kata yang ingin Anda tambahkan (pada field Kata), kemudian ketik juga arti kata tersebut (pada field Arti) dan pilih jenis kata yang sesuai (pada field combobox). Terakhir tekan tombol Tambah.

Tenses
Translator XP mendukung 5 tenses utama yang sering digunakan yaitu Present, Present perfect, Future, Present continue dan Past.
Translator XP juga mendukung penerjemahan kalimat aktif dan pasif untuk pola positif, negatif dan interogatif.
Contoh:

1. Saya membelikan rumah mewah untuk isteri saya = i buy luxurious house for my wife
2. Rumah mewah dibeli saya untuk isteri saya= luxurious house is bought me for my wife
3. Saya baru saja membelikan mobil baru untuk ayah saya=i have just bought new car for my father
4. Rumah paman telah dijual kepada orang kaya itu =uncle house has been sold to that rich person
5. Apakah kita akan pergi untuk mengunjungi teman baik kamu besok= shall we go to visit your good friend tommorow

Idiom
Translator XP mempu membaca idiom kata hingga 4 tingkat.
Contoh:

* nice to meet you = senang bertemu anda
* how do you do = apa kabar
* good morning = selamat pagi

Untuk penambahan idiom baru ke dalam database. Klik menu Translator ? Database ? Tambah idiom. Setelah itu pada field idiom ketik idiom yang ingin Anda tambahkan (misal nice to meet you). Kemudian pada field arti ketik arti idiom tersebut (misal senang bertemu anda) dan pilih jenis kata yang sesuai (pada field combobox). Terakhir tekan tombol Tambah.

Alternatif Kata
Kebanyakan kata yang ada dalam database memiliki beberapa arti kata misalnya apotek dengan padanan katanya pharmacy atau dispensary.

Jika anda ingin mencari atau menampilkan alternatif arti dari kata yang sudah diterjemahkan ada 2 cara yang dapat dilakukan, Klik Tool ? Option ? Tampilan;

1. Jika anda mengaktifkan option Hanya beri warna untuk alternatif kata

Maka ketika penerjemahan selesai, bloklah arti dari kata hasil terjemahan misal pharmacy (hasil terjemahan dari apotek). Kemudian klik mouse kanan. Jika cara Anda benar, maka secara otomatis Translator XP akan menambahkan menu “Arti lain” yang berisi alternatif arti dari kata tsb (dispensary). Anda juga bisa memberi warna pada alternatif kata ini dengan memilih pilihan warna yang tersedia pada menu Translator ? Option ? tampilan ? warna untuk alternatif kata.

2. Jika anda mengaktifkan option Tampilkan alternatif kata
Secara otomatis Translator XP menampilkan alternatif arti disamping arti utamanya misal pharmacy [dispensary]

Spesifikasi Bahasa

Khusus untuk bahasa Inggris, Translator XP menyediakan penerjemahan menurut spesifikasi bahasa. Secara default ada 2 pilihan yang tersedia yaitu bahasa Inggris Standard dan bahasa Inggris untuk Komputer.

Jika Anda ingin menambahkan spesifikasi Bahasa Inggris yang lain misalnya Inggris untuk teknik atau Inggris untuk Akuntansi, pertama kali aktifkan dulu opsi Aktifkan spesifikasi bahasa inggris pada menu Tool ? Option ? Setting.

Kamus
Dictionary yang disediakan Translator XP baik kata maupun idiomnya mirip seperti yang dimiliki software Linguist. Hanya saja selain berisi padanan kata dan jenis katanya, pada beberapa kata atau idiom diberikan juga contoh kalimatnya.
Untuk keperluan pencarian, anda bisa mengetikkan kata atau idiom yang ingin anda cari pada field Kata. Kemudian tekan tombol Find.

Tentang Option
Secara umum ada 3 kategori option yang disediakan yaitu
1. Konversi

  • Gunakan akurasi terjemahan optimal. Klik opsi ini jika anda ingin proses terjemahan bisa melakukan cek frase
  • Gunakan akurasi terjemahan normal. Klik opsi ini jika anda ingin proses terjemahan tidak perlu melakukan cek frase
  • Terjemahkan sesuai urutan kata. Jika anda memilih menu ini maka hasil penerjemahan benar-benar diurutkan sesuai kata yang ada dalam notepad source
  • Terjemahkan mendekati kaidah bahasa indonesia/bahasa asli. Inilah hasil penerjemahan terbaik yang sebaiknya anda pilih
  • Cek idiom. Berguna memerintahkan Translator XP untuk mengecek idiom
  • Cek Frase. Berguna memerintahkan Translator XP untuk mengecek frase
  • Aktifkan temporary arti. Menu ini juga berfungsi untuk mengaktifkan fasilitas tracking/pencarian asal kata.

Caranya blok salah satu kata hasil terjemahan, kemudian klik mouse kanan. Jika cara anda benar maka akan muncul menu asal kata yang berisi kata asli dari penggalan kata hasil terjemahan tadi.

  • Aktifkan temporary database. Menu ini untuk mempercepat proses penerjemahan
  • Alternatif arti. Apakah ingin ditampilkan atau hanya sekedar diberi warna saja

2. Tampilan

  • Cek jumlah kata yang tidak dikenal. Translator XP akan memberitahukan berapa jumlah kata yang tidak dikenal.
  • Tampilkan kata yang tidak dikenal. Translator XP akan memberitahukan jika ada kata yang tidak dikenal dengan cara tidak menterjemahkannya atau membiarkan kata tersebut sesuai dengan asal katanya
  • Warna untuk alternatif arti. Pilihlah warna sesuai dengan keinginan Anda
  • Warna untuk alternatif kata yang tidak dikenal. Pilihlah warna sesuai dengan keinginan Anda

3. Setting

  • Gunakan microsoft agent. Untuk text to voice converter dengan menggunakan karakter-karakter lucu
  • Gunakan voice text. Untuk text to voice converter hanya dengan suara. Centang juga opsi ini jika Anda ingin menggunakan text to voice converter dengan bahasa lain seperti Perancis, Belanda, Jerman, Spanyol, dll

Sinonim Arti
Berfungsi untuk mencari sinonim arti kata.
Misal untuk hubungan Inggris-Indonesia, Anda ingin mencari kata apa saja yang dalam bahasa Inggrisnya berarti mengambil.
Caranya ketik kata mengambil pada field arti kata. Dan tekan tombol cari. Setelah beberapa saat Translator XP akan menampilkan hasilnya yaitu takes, took, taken, grab, withdraw dan withdrew

Games
Ada 4 games yang disediakan Translator XP, yaitu:

1. Games Kata,
2. Games Idiom,
3. Games Arti Kata,
4. Games Spelling.

Text to Voice Converter
Pilih menu bahasa Inggris kemudian ketik kata/kalimat pada notepad yang tersedia. Setelah selesai tekanlah tombol ucapkan atau pilih menu Run? Ucapkan.

Kata yang tidak perlu diterjemahkan
Jika anda ingin ada kata yang tidak perlu diterjemahkan misalnya nama orang atau istilah populer, cukup tambahkan tanda ^ dibelakang kata yang anda inginkan.
contoh kalimat: Ann Marry will marry with John Fox.
Jika tanpa penambahan ^, kalimat tsb akan diterjemahkan menjadi : ann menikah akan menikah dengan john rubah.
Tapi jika ditambahkan ^ dibelakang kata Marry dan Fox maka kalimat Ann Marry^ will marry with John Fox^ akan diterjemahkan menjadi :
ann marry akan menikah dengan john fox

All Business

If you are unable to see the message below, click here to view.

Sponsored Links
Consumer Finance: Student Loans
Complete education finance: High Schools, College, Graduate School loans. No payment until after graduation. Apply now.
www.AlternativeStudentLoan.com
Free Finance Industry Magazine Subscriptions
Covering every discipline of the global financial marketplace. Subscribe free today.
www.TradePub.com
Free Research Guides On Investing Your Money
Download Free Research Reports and Become an Educated Investor Today.
www.InvestBrite.com

LA VIDA LOCA